Reset Password

Your search results

Korsel Peringatkan Korut Ancaman Nuklir Bagi Dunia

Korsel Peringatkan Korut Ancaman Nuklir Bagi Dunia

Korsel Peringatkan Korut – Korea Selatan (Korsel) memperingati negara-negara lain bahwa Korea Utara (Korut) merupakan ancaman bagi dunia karena konsisten mengembangkan senjata nuklirnya. Korsel pun dapat selalu membangun pertahanan yang kuat untuk hadapi ancaman Korut lewat aliansi AS terhitung kerjasama keamanan trilateral bersama dengan Jepang. Dilansir berasal dari Yonhap, Selasa (11/10), Presiden Korsel Yoon Seok Yeol https://www.osteriaposto.com/ menyatakan bahwa “Korut telah secara konsisten mengembangkan dan memajukan kekuatan senjata nuklir dan kala ini mengancam tidak hanya bagi Korsel tetapi semua dunia, tetapi saya pikir tidak ada yang sanggup diperoleh lewat nuklir.”

Yoon terhitung menegaskan publik untuk tidak kuatir karena tak semata-mata lewat usaha kerjasama keamanan, pertahanan militer Korsel sanggup mendeteksi dan mencegat berbagai rudal yang diluncurkan oleh Korut. Selain itu pemerintah dapat konsisten mendesak Korut untuk menghentikan provokasi dan menyetujui denuklirisasi demi keamanan regional.

Korea Selatan memperingatkan bahwa Korea Utara hanya dapat menghancurkan dirinya sendiri jikalau berencana gunakan senjata nuklir. Seoul mengeluarkan pernyataan tersebut menyusul diloloskannya sebuah legislasi oleh parlemen Korea Utara baru-baru ini yang terlalu barangkali negara itu gunakan senjata nuklir jikalau kepemimpinan negara itu hadapi serangan yang segera, atau jikalau bertujuan untuk menghambat barangkali rakyatnya terkena bencana. Lebih jauh Seoul mengatakan, cara Pyongyang ini hanya dapat mendorong Seoul dan Washington menaikkan kekuatan militer bersama dengan mereka.

Korsel Peringatkan Korut Dengan Tegas

Peringatan Seoul sanggup mempunyai efek marah Korea Utara dan jadi memperdalam permusuhan di pada mereka, karena Seoul kebanyakan menjauhi bhs yang keras perihal Pyongyang untuk menjauhi ketegangan di Semenanjung Korea. Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Selasa (13/9), mengatakan, pihaknya yakin undang-undang Korea Utara itu bertujuan untuk menyatakan secara terbuka persenjataan nuklirnya sambil menyatakan niatnya untuk tidak menyerahkan senjata pemusnah massalnya itu.

Penjabat juru berbicara kementerian Moon Hong Sik menjelaskan kepada wartawan bahwa undang-undang semacam itu hanya dapat memperdalam isolasi internasional Pyongyang dan memaksa Seoul dan Washington untuk menyita tindakan. Persyaratan pemakaian senjata nuklir yang longgar memicu ketakutan bahwa itu lebih {dari satu} besar dimaksudkan untuk meraih basic hukum bagi pemakaian senjata nuklirnya lebih-lebih dahulu untuk mengintimidasi para pesaingnya sehingga memicu konsesi di tengah diplomasi yang telah lama terhenti perihal gudang senjatanya.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memperingatkan bahwa jikalau Korea Utara pakai senjata nuklir, rezimnya dapat berakhir dikarenakan respons yang luar biasa berasal dari aliansi Korea Selatan-Amerika Serikat (AS). Yoon berbicara terhadap Selasa (26/09/2023) di sebuah upacara yang diselenggarakan di sebuah pangkalan dekat Seoul peranan memperingati Hari Angkatan Bersenjata ke-75, yang jatuh terhadap tanggal 1 Oktober. Dirinya menjelaskan Korea Utara tengah menaikkan kebolehan nuklir dan rudalnya dan juga mengancam dapat pakai senjata nuklir. Dirinya menjelaskan perihal itu merupakan ancaman nyata bagi rakyat Korea Selatan dan tantangan besar bagi perdamaian dunia.

Yoon merujuk terhadap percakapan puncak bersama dengan Jepang dan Amerika Serikat di Camp David di luar Washington terhadap bulan Agustus. Yoon mengedepankan bahwa kerangka kerja sama trilateral dapat tambah memperkuat daya penggentar. Korea Selatan terhadap hari yang sama kemudian memamerkan berbagai senjata termasuk tank, artileri swagerak, dan rudal permukaan ke udara jarak jauh demi unjuk kekuatan. Parade militer skala besar berjalan terhadap sore hari di pusat Kota Seoul untuk pertama kalinya didalam 10 tahun.

“Kami dapat terus menjangkau DPRK. Kami berkomitmen untuk melaksanakan pendekatan diplomatik,” kata Blinken. Baik Blinken dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin menjelaskan pemerintah mereka siap untuk bernegosiasi bersama dengan Pyongyang tanpa prasyarat. Hanya saja, Blinken mengakui tidak tersedia tanggapan berasal dari Korea Utara, yang pemimpinnya, yaitu Kim Jong Un, mengadakan tiga pertemuan puncak bersama dengan pendahulu Biden, Donald Trump. Kementerian unifikasi Korea Selatan mengecam keras cara Pyongyang yang secara terbuka mengungkapkan niatnya untuk menyerang Korea Selatan.

“Semakin Korea Utara terobsesi bersama dengan ancaman dan provokasi militer, tambah ia dapat menghadapi respons yang luar biasa berasal dari Korea Selatan, AS, dan Jepang,” kata seorang pejabat kementerian. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida termasuk mengkritik peluncuran tersebut, yang menurutnya tidak hanya mengancam perdamaian dan stabilitas Jepang, tapi termasuk penduduk internasional. Korea Utara telah melaksanakan lebih banyak jumlah uji cobalah senjata tahun ini daripada tahun-tahun sebelumnya. Uji terakhir dikerjakan sehari sebelum saat Korea Selatan dan AS mengakhiri 11 hari latihan militer Ulchi Freedom Shield.

Category: Uncategorised
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published.